Saturday, February 26, 2011

Cara Tuhan menjawab doa kita


Ada seorang tentara Amerika yang melayani Tuhan
berdiri di pinggir jalan untuk mencari tumpangan ke
kota Chicago di Illinois. Sebenarnya perbuatan
"hitchhiking" ini melanggar hukum dan sangat
berbahaya, tetapi tidak ada alternatif lain bagi
tentara ini kecuali melakukan hal itu.

Tiba-tiba sebuah limousine (mobil Cadillac panjang
yang pintunya di tiap sisi ada empat buah itu) warna
hitam menghampiri tentara itu dan memberikan
tumpangan. Tentara dan pemilik limousine tersebut
saling berkenalan (siapa namanya, asalnya dari mana,
kerja di mana, dsb) dan tiba-tiba Roh Kudus
membisikkan dalam hati tentara ini untuk membagikan
berita mengenai keselamatan di alam Kristus kepada
pemilik limousine ini.

Tentara itu menolak bisikan Roh tersebut, karena
pikirnya, masakan saya habis melanggar hukum tiba2
memberitakan Kristus, dan terlebih lagi karena tentara

ini TAKUT dipukuli pemilik limousine ini dan
diturunkan di tengah jalan.

Tapi bisikan Roh Kudus tersebut sedemikian kuat
sehingga tentara ini tidak tahan lagi dan berkata
kepada pemilik limousine ini, "Pak... boleh nggak saya

menanyakan masalah pribadi?" "Oh, boleh saja," jawab
Bapak ini, "Pertanyaan apa?" "Kalau misalnya Bapak
meninggal dunia besok pagi, Bapak kira-kira akan masuk
surga atau masuk neraka?" "Kamu tahu nggak?" jawab
Bapak ini, "Sesaat sebelum saya memberimu tumpangan,
saya juga tiba-tiba memikirkan hal itu, dan saya pikir
kalau saya mati besok, saya akan masuk neraka." "Bapak
mau nggak saya beritahu caranya masuk surga?" tanya
tentara ini. "Oh, tentu saja mau," jawab Bapak itu.

Tentara itu lalu mulai membagikan berita keselamatan
mengenai Yesus Kristus dan menantang Bapak ini untuk
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya. Bapak itu bersedia menerima Yesus, dan ia
menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan mengajak
tentara itu membimbing dia berdoa untuk menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Air mata meleleh di
pipi Bapak ini. Ia mengatakan, " kamu tahu nggak?
Malam ini kamu sudah melakukan hal yang sangat besar
bagi hidup saya, saya nggak akan pernah melupakan apa
yang kamu sudah lakukan bagi hidup saya Chicago,
ketika tentara ini mohon diri (turun dari mobil),
Bapak itu memberikan satu kartu nama sambil
berkata, "Ketahuilah... hari ini anda sudah melakukan
hal yang sangat penting dalam hidup saya. Kapan-kapan
kalau main ke Chicago hubungilah saya di alamat ini."
dan tak lama kemudian mereka berpisah.

Waktu lima tahun sudah berlalu dan tentara ini
kemudian kembali berkunjung ke kota Chicago, dan ia
ingat akan kartu nama yang diberikan oleh Bapak
pemilik limousine ini kepadanya. Tentara ini ingin
tahu kabar mengenai Bapak tersebut, dan ia datang ke
alamat yang tertera di kartu nama tersebut, dan ia
sampai ke sebuah gedung pencakar langit kantor pusat
sebuah perusahaan raksasa di Amerika Serikat

Ia memberikan kartu tersebut kepada satpam, dan satpam
itu sangat terkejut dan bertanya, "Dari mana kamu
dapatkan kartu ini?" Tentara itu menjawab, "Yang
empunya kartu itu sendiri yang memberikannya kepada
saya." sehingga satpam itu menjawab, "Kamu naik ke
lantai paling atas, sampai sana belok kiri dan kamu
tanya pada sekretaris yang ada di sana." Tentara itu
naik ke lantai paling atas dan memberikan kartu nama
itu kepada sekretaris yang ada di sana yang juga
sangat terkejut, "Dari mana anda dapatkan kartu ini?"

Jawab tentara itu, "Wah... panjang ceritanya... tapi
beliau sendiri yang memberikannya kepada saya." "Bapak
ini sekarang tidak ada di sini...apakah anda ingin
bertemu dengan istrinya?" "Boleh", jawab tentara itu,
dan ia dipertemukan dengan istri Bapak itu yang adalah
Presiden Direktur dari perusahaan raksasa tersebut.
"Dari mana kamu peroleh kartu ini?" tanya ibu (istri)
tersebut. Tentara itu menceriterakan ihwal
pertemuannya dengan Bapak itu dan bagaimana Bapak itu
menerima Yesus sebagai penyelamatnya. Mendengar itu
semua meledaklah tangis Ibu tersebut. Ia
menceriterakan bahwa tak lama sesudah menurunkan
tentara itu, limousine tersebut memperoleh kecelakaan
yang sangat fatal yang menewaskan Bapak tersebut.

Ibu itu mengatakan bahwa bertahun-tahun ia berdoa
supaya suaminya diselamatkan, dan ia mengira bahwa
suaminya meninggal tanpa diselamatkan, sehingga ia
begitu marah kepada Tuhan dan meninggalkan gereja dan
pelayanannya. Apa yang dilakukan oleh tentara itu
adalah hal yang paling penting yang pernah terjadi
dalam hidup Bapak itu, tetapi hal yang tidak kalah
penting lagi ialah CARA Allah mengabulkan doa ibu itu.

Ibu itu sadar bahwa Allah BEKERJA di dalam doa2 yang
disampaikannya TANPA memberitahu Ibu tersebut bahwa
doanya TELAH DIKABULKAN TUHAN.

Dari kisah ini kita bisabelajar: HARUSKAH Tuhan itu
memberitahu kita apabila Ia bekerja dalam rangka
mengabulkan doa-doa kita? TIDAKKAH mata iman kita itu
bisa melihat bahwa di balik doa yang SEPERTINYA tidak
dikabulkan oleh Tuhan itu, TERNYATA Tuhan bekerja
untuk mengabulkan doa2 kita? Sedemikian cepatnyakah
kita MENUDUH bahwa Tuhan itu tidak setia, Tuhan itu
berbohong, Tuhan itu tidak menjawab doa-doa kita, dan
Tuhan itu tidak berkenan atas doa-doa kita? HARUSKAH
Allah itu mengabulkan doa kita dengan cara yang SESUAI
dengan cara yang kita sodorkan kepada Tuhan?Apakah
kita sudah sedemikian "dijangkiti" oleh "doa instan"
yang "harus dikabulkan hari ini juga","harus
dikabulkan tahun ini juga" dan lain sebagainya?





0 comments:

Post a Comment