Friday, December 30, 2011

The Last Waltz



Nama saya Lily , kami tinggal di sebuah kota kecil di Manado. Sejak muda Ibu
saya senang sekali menari, oleh sebab itulah ketika hari perkawinannya ayah
memohon agar tarian yang terakhir diberikan hanya untuk dia seorang, maka
dari itulah lagu pertama pada saat mereka menari adalah "The Last Waltz"
dari Engelbert Humperdinck, dan rupanya ini benar-benar menjadi kenyataan,
karena beberapa bulan kemudian pada saat ibu melahirkan saya, ibu meninggal
dunia.

Daddy - begitulah panggilan saya terhadap ayah. Karena kasihnya kepada ibu,
Daddy tidak pernah mau menikah lagi. Saya dibesarkan hanya oleh Daddy dan
nenek saya, dan setiap malam Natal sudah merupakan tradisi bagi Daddy untuk
selalu mengalunkan lagu kesayangannya "The Last Waltz", sambil mengingat
ibu. Ketika saya berusia lima tahun, Daddy mengajar saya menari waltz.

Sejak saat itu, setiap malam Natal, kami menari waltz berdua. Pada hari
ulang tahun saya yang kedua belas, yang bertepatan dengan malam tahun baru,
Daddy memberikan kepada saya hadiah berupa long dress warna merah, dan kami
berdua menari waltz bersama.

Pada saat tersebut, saya benar-benar merasa seperti juga Sang Putri dalam
kisah Cinderella yang sedang menari dengan Sang Pangeran. Daddy mengasihi
saya sehingga hampir semua permohonan saya selalu dikabulkan olehnya, ia
benar-benar mengabdikan hidupnya hanya untuk saya seorang.

Seharian Daddy harus bekerja di kantor, jadi satu-satunya yang membimbing
saya di rumah adalah Nenek, hal ini mengakibatkan saya terlibat pergaulan
bebas, dan akhirnya mulai ketagihan narkoba. Hampir setiap hari saya pulang
ke rumah setelah jauh malam.

Walaupun demikian Daddy selalu menunggu kedatangan saya dengan sabar, ia
baru bisa tidur setelah saya berada di rumah kembali. Bahkan pada malam
Natal yang terakhirpun, saya lebih senang merayakannya di diskotik bersama
dengan anak-anak muda lainnya daripada bersama dengan Daddy, di situlah
untuk pertama kalinya saya melihat Daddy mengeluarkan air mata.

Karena kebutuhan saya akan narkoba semakin meningkat, maka akhirnya saya
mencuri uang tabungan yang seyogianya untuk masa tuanya Daddy, dan melarikan
diri ke Jakarta dengan harapan di sana saya bisa mendapatkan pekerjaan dan
bisa hidup mandiri.

Pada hari-hari pertama saya tinggal numpang di rumah Om saya, dan ternyata
mencari pekerjaan di Jakarta itu tidaklah mudah, sehingga akhirnya saya
terpaksa melamar bekerja di Klab Malam "Blue Ocean" sebagai pramuria. Kalau
dahulu saya menari dengan Daddy, di sana saya terpaksa harus menari dengan
pria yang sebaya dengan Daddy, bahkan tidak jarang di mana akhirnya saya
bersedia untuk menemani mereka tidur di hotel.

Setelah satu bulan saya berada di Jakarta, saya menerima surat dari Daddy
yang dialamatkan ke tempat kost saya, rupanya Daddy mengetahui alamat kost
saya dari Om. Dalam seminggu saya menerima tiga surat bahkan terkadang
lebih, tetapi tidak satu surat pun yang pernah saya balas, boro-boro
dibalas, dibukapun tidak. Masalahnya saya merasa malu dan tidak berani
membaca surat dari Daddy, saya merasa berdosa terhadap Daddy, bahkan saya
merasa jijik terhadap diri saya sendiri.

Sudah lebih dari satu tahun saya di Jakarta, tumpukan surat yang dikumpulkan
sudah ada beberapa dus. Semuanya ini saya simpan dengan rapi, hanya
sayangnya ini hanya sekedar pajangan saja bagi saya, karena saya tidak
berani dan mau membukanya. Saya tidak ingin mengetahui bahwa gadis
kesayangannya Daddy, gadis yang sedemikian ia banggakannya, telah menjadi
seorang pramuria, seorang prostitusi, bahkan sudah menjadi pencandu berat
narkoba.

Beberapa hari sebelum Natal, saya menerima surat lagi yang ditulis dengan
tulisan tangan yang sama, dan bentuk sampul yang sama, tetapi kali ini
tidak dikirim melalui pos maupun ke alamat kost saya, melainkan dikirim dan
dititipkan secara langsung ke klab malam tempat di mana saya bekerja. Dan
ketika saya menanyakan siapa yang menitipkan surat tersebut, ternyata dari
gambaran yang diberikan adalah Daddy sendiri yang telah khusus datang ke
Jakarta untuk mengantarkan surat tersebut.

Ini kali saya sudah tidak tahan lagi untuk membukanya, dengan air mata yang
turun berlinang saya baca surat tersebut, yang isinya sebagai berikut: "Lily
my dearest beloved princess, Daddy sudah sejak lama tahu di mana kamu
bekerja, permohonan Daddy hanya satu saja: "Maukah kamu pulang kembali ke
rumah untuk menari bersama dengan Daddy ?"

Setelah membaca surat tersebut, saya langsung pulang ke tempat kost untuk
membaca ratusan surat - surat lainnya yang belum saya buka, ternyata semua
surat isinya sama, di mana hanya tertulis satu pertanyaan saja yang ditulis
dengan tangan: "Maukah Lily menari kembali bersama dengan Daddy ?"

Hari itu juga saya langsung mengambil keputusan untuk pulang ke rumah.
Karena menjelang Natal, maka hampir semua pesawat fully book, sehingga
terpaksa saya membeli tiket dengan harga yang berkali lipat lebih tinggi,
hanya dengan satu harapan saja agar saya bisa tiba di rumah sebelum malam
Natal nanti.

Setibanya saya dirumah, saya langsung dipeluk dengan erat oleh Daddy, air
matanya turun berlinang dengan deras membasahi kepala saya. Dengan suara
terisak-isak Daddy bertanya sekali lagi: "Maukah Lily menari kembali bersama
dgn Daddy ?" Saya mengangguk sambil menjawab: "YA, tapi apakah Daddy tahu,
bahwa Lily yang sekarang ini bukanlah princess Daddy yang dahulu lagi ? Saya
adalah seorang prostitusi yang kotor, bahkan yang telah mengidap penyakit
AIDS, apakah Daddy tidak malu menerima saya kembali, apakah Daddy tidak
takut ketularan penyakit saya ?"

Daddy tidak berkata sepatah katapun juga, ia hanya pergi memutar lagu
kesayangannya "My Last Waltz", dan memeluk saya dgn penuh kasih untuk
mengajak saya menari seperti pada hari-hari Natal sebelumnya , hanya ini
kali selainnya diiringi oleh irama lagu, juga oleh tetesan air mata yang
turun berderai.

Tanpa saya ketahui, sejak Daddy ditinggal oleh saya, ia sering begadang
menunggu dan mengharapkan kedatangan saya kembali, di samping itu karena
rasa duka yang sedemikian mendalamnya, sehingga akhirnya ia jatuh sakit
kanker, dua minggu setelah Natal Daddy menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Rupanya ia mengetahui bahwa bahwa hari-hari terakhirnya telah mendekati,
oleh sebab itulah ia telah memaksakan diri, walaupun dalam keadaan sakit
sekalipun juga khusus untuk mengantarkan surat bagi saya ke Jakarta, hanya
untuk mewujudkan keinginannya yang terakhir dimana ia bisa mendapatkan
kesempatan sekali lagi menari dengan putri kesayangannya. Masih
terngiang-ngiang dikuping saya lirik dari lagu kesayangannya "The Last
Waltz"
.....
A little girl alone and so shy
I had the last waltz with you
Two lonely people together
I fell in love with you
The last waltz should last forever
But the love we had was goin' strong

Menjelang Natal ini, banyak sekali orang tua yang mengharapkan dan menunggu
kedatangan dari anak-anaknya. Bagaimanapun keadaan dan situasi Anda pada
saat sekarang ini, orang tua kita bisa menerima kita apa adanya, dengan
segala kelemahan maupun kelebihan kita, terlebih lagi mereka tidak mau
mengingat kesalahan-kesalahan kita di masa lampau, yang mereka inginkan
hanya satu saja ialah dapat melihat dan memeluk putera dan puterinya
kembali. Berapa lama lagi Anda akan menyuruh mereka menunggu ? Datang dan
kembalilah sebelumnya terlambat ! Kalau keadaan tidak memungkinkan,
telponlah mereka sambil mengatakan:

I love you Mom & Dad
Merry Christmast

Friday, October 28, 2011

Sesuatu Tidak selalu Kelihatan sebagaimana Adanya

Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua malaikat itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya. Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement.
Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yang lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak. Kemudian malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap.
Ketika malaikat yang lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu , malaikat yang lebih tua menjawab : "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
Malam berikutnya , kedua malaikat itu beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah. Setelah membagi sedikit makanan yang ia punyai , petani itu mempersilahkan kedua malaikat untuk tidur di atas tempat tidurnya.
Ketika matahari terbit keesokan harinya , malaikat menemukan bahwa petani itu dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka terbaring mati.
Malaikat yang lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yang lebih tua. "Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi ?
Keluarga yang pertama memiliki segalanya , tapi engkau menolong menambalkan dindingnya yang retak. Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati ?"
Malaikat yang lebih tua menjawab : "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
"Ketika kita bermalam di basement , aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya ,aku menutup dinding itu agar ia tidak menemukan emas itu."
"Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini , malaikat maut datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat maut tidak jadi mengambil istrinya. Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya"


Kadang , itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman , kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba ..........

Sumber : www.sahabatsurgawi.net/renungan_bermakna/makna_apr104.html

Wednesday, October 26, 2011

Aku Pernah Datang dan Aku Sangat Patuh


Kisah seorang gadis yatim piatu yang dirawat dan dibesarkan oleh laki-laki miskin. Gadis penderita leukemia yang memutuskan melepaskan biaya pengobatan senilai 540.000 Dollar. Dana pengobatan tersebut berhasil dihimpun dari perkumpulan orang China diseluruh dunia. Dia rela melepaskan dana pengobatan tersebut dan membaginya kepada tujuh anak yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Kalimat terakhir yang ia tinggalkan dalam surat wasiatnya adalah, "Saya pernah datang dan saya sangat patuh". Seorang gadis berusia delapan tahun yang mempersiapkan pemakamannya sendiri.

Sejak lahir dia tidak pernah mengetahui siapa kedua orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang ayah angkat yang memungutnya dari sebuah lapangan rumput. Seorang pria miskin berusia 30 tahun. Karena miskin, tak ada perempuan yang mau menikah dengannya.

30 November 1996, adalah saat dimana pria miskin tersebut menemukan bayi yang sedang kedinginan diatas hamparan rumput. Diatas dadanya terdapat selembar kartu kecil tertuliskan tanggal, "20 November jam 12".

Ketika ditemukan, suara tangisnya sudah melemah. Pria tersebut khawatir jika tak ada yang memperhatikannya, maka bayi tersebut akan mati kedinginan. Ia memutuskan untuk memungutnya. Dengan berat hati karena takut tak dapat menghidupinya kelak karena kemiskinannya, ia memeluk bayi tersebut dambil berkata "apa yang saya makan, itulah yang kamu makan". Kemudian ia memutuskan untuk merawat bayi tersebut dan memberinya nama Yu Yan.

Yu Yan akhirnya dirawat dan dibesarkan oleh seorang pria lajang dan miskin yang tak mampu membeli susu. Yu Yan hanya diberi minum air tajin (air hasil cucia beras). Keadaan yang berat tersebut membuat Yu Yan tumbuh menjadi anak yang lemah dan sakit-sakitan karena kurangnya asupan gizi. Namun Yu Yan adalah anak yang sangat penurut dan patuh.

Musim silih berganti, Yu Yuan pun bertambah besar dan memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, mereka sangat menyukai Yu Yan, meskipun ia sering sakit-sakitan. Yu Yan tumbuh ditengah kekhawatiran ayahnya.

Yu Yuan sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Teman-temannya memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang ayah angkat. Dia sadar bahwa ia harus menjadi anak yang penurut dan tidak boleh membuat ayahnya sedih.

Yu Yan sangat mengerti bahwa dia harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah agar ayahnya yang tidak pernah sekolah bisa merasa bangga. Dia tidak pernah mengecewakan ayahnya. Yu Yan sering bernyanyi untuk ayahnya. Semua hal lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada ayahnya. Senyum sang ayahlah yang bisa membuatnya bahagia.

Pada suatu pagi di bulan Mei 2005, ketika Yu Yuan sedang membasuh mukanya, ia terkejut karena air bekas basuhan mukanya berubah menjadi berwarna merah akibat darah yang menetes dari hidungnya. Darah dari hidungnya terus mengalir tanpa bisa dihentikan.

Ayahnyan segera melarikan Yu Yan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan dokter. Dipuskesmas ia diberi suntikan sebagai pertolongan awal. Namun ternyata dari bekas suntikan tersebut juga mengeluarkan darah yang terus mengalir diikuti dengan munculnya bintik-bintik merah dipahanya. Sang dokter menyarankan ayahnya untuk membawa Yu Yan kerumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit Yu Yan dan ayahnya masih harus menunggu karena tak mendapat nomor antrian. Selama menunggu, darah dari hidung Yu Yan terus mengalir. Ia hanya bisa menunggu dikursi panjang ruang tunggu sambil menutup hidungnya agar darahnya tidak mengotori lantai. Tetapi banyaknya darah yang keluar tak bisa dhentikan dan mulai mengotori lantai sehingga perlu tampung dalam sebuah baskom. Dalam waktu singkat, baskom tersebut telah dipenuhi oleh darah Yu Yan.

Dokter yang melihat keadaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah didiagnosa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sedikitnya membutuhkan biaya sebesar 300.000 $. Ayahnya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Ia hanya hanya ingin menyelamatkan anaknya. Ayahnya berusaha mencari pinjaman dari saudara-saudaranya. Setelah jerih payah yang dilakukan, uang yang ia peroleh jumlahnya sangat sedikit. Ia memutuskan untuk menjual rumahnya. Namun sangat sulit untuk menjual rumahnya yang kumuh dalam waktu cepat.

Beban pikiran yang ditanggung membuat ayah Yu Yan semakin kurus. Kesedihannya terlihat oleh Yu Yan. Melihat keadaan ayahnya, Yu Yan menjadi sangat sedih. Diruang perawatan, ia menatap ayahnya dan menggenggam tangan sang ayah bermaksud mengatakan sesuatu kepada yahnya. Air mata Yu Yan mulai menetes. Bibirnya bergetar. "Ayah, saya ingin mati" kata Yu Yan dengan suara yang sangat lemah. Ayahnya terkejut mendengar apa yang dikatakan anak angkatnya itu. "Kamu masih terlalu muda, kenapa kamu ingn mati sayang?". "Aku hanya anak yang dipungut dari lapagan rumput. Nyawaku tak berharga. Biarlah aku keluar dari rumah sakit ini".

Karena keadaan yang teramat sulit, dengan terpaksa ayahnya menyetuji permintaan anaknya. Sadar dengan sisa hidupnya yang singkat, gadis yang masih berusia delapan tahun itupun mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakaman untuk dirinya.

Sejak kecil Yu Yan tak pernah menuntut apapun pada ayahnya. Namun hari itu, setelah ia keluat rumah sakit ia mengajukan beberapa permintaan kepada ayahnya. Ia ingin mengenakan baju baru dan berfoto dengan ayahnya. Sang ayah memenuhi permintaan Yu Yan, ia membelikan baju baru untuk anaknya itu dan pergi ke studio foto untuk berfoto bersama anaknya.

Dengan baju barunya Yu Yan berpose bersama ayahnya. Dalam sakit yang dideritanya Yu Yan berusaha tersenyum sambil menahan air matanya yang menetes mebasahi pipi. "Kalau ayah meridukanku setelah aku tidak ada, lihatlah foto ini", ujar Yu Yan kepada ayahnya.

Keadaan Yu Yan diketahui oleh seluruh warga desa tempat tinggal Yu Yan. Selama ini, ia dikenal sebagai anak yang baik dan cerdas. Penderitaan yang ditanggung Yu Yan dan ayahnya membuat penduduk desa bersimpati dan berupaya membantu mereka dengan berusaha menggalang dana dari banyak orang.

Berita tentang Yu Yan pun meluas sampai akhirnya terdengar oleh seorang wartawati bernama Chun Yuan. Berkat laporan yang ditulis di surat kabar tempat wartawati itu bekerja, cerita tentang anak yang mempersiapkan pemakamannya sendiri itu dengan cepat tersebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang tergugah dengan pemberitaan di surat kabar tersebut. Kabar tentang Yu Yan akhirnya tersebar hingga keseluruh dunia. Orang-orang yang mengetahui cerita tentang Yu Yan mulai menyebarkan email kebanyak orang diselurh dunia untuk menggalang dana.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah terkumpul 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Sumbangan dana masih terus mengalir dari segala penjuru dunia meskipun pengumuman dihentikannya penggalangan dana telah disebarkan.Segala yang dibutuhkan telah tersedia untk pengobatan Yu Yan, semua orang menunggu kabar baik tentang Yu Yan. Seseorang bahkan mengatakan dalam emailnya, "Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan. Dokter Shii Min yang menangani Yu Yan memintanya untuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir deras karena merasa bahagia.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggilnya Mama. Suara itu, Shii Min kaget, ia tersenyum sambil berkata, "Anak yang baik".

Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan. Banyak juga orang yang menanyakan kabar Yu Yuan melalui email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi. Fisik Yu Yan semakin lemah.

Yu Yuan pernah bertanya kepada Fu Yuan, seorang wartawti, "Tante kenapa mereka mau menyumbang uang untuk saya? Wartawati tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati". "Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati" ujar Yu Yan. Dari bawah bantal tidurnya gadis kecil itu mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya."

Fu yuan kaget setelah mebaca surat wasiat dari Yu Yan. Ternyata gadis tak berdaya itu telah mempersiapkan pemakamannya sendiri. Seorang anak berumur delapan tahun yang sedang menghadapi kematian menulis tiga halaman surat wasiat yang dibagi menjadi enam bagian.

Lewat surat wasiatnya itu YuYan menyampaikan rasa terimakasih sekaligus megucapkan selamat tinggal kepada semua orang yang telah sangat peduli dengan keadaanya. Kalimat terakhir dalam surat wasiat tersebut berbunyi, "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibsumbangkan untuk sekolah saya. Dan katakana kepada pemimpin palang merah, Setelah saya meninggal, sisa biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya agar mereka lekas sembuh". Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya. "Saya pernah datang, saya sangat patuh", itulah kata-kata terakhir yang keluar dari bibir Yu Yuan.

Pada tanggal 22 agustus, akibat pendarahan dibagian pencernaan Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakitnya itu akhirnya menutup mata untuk selamanya. Berita ini merupaka pukulan bagi banyak orang yang mengharapkan kesembuhan Yu Yan.

Diatas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir riwayat hidup Yu Yuan.

Sesuai pesan Yu Yuan, sisa dana sebesar 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami diatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan kami juga akan kami ukir dengan kata-kata "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".
Teruskan cerita ini kepada teman-teman Anda agar dapat menjadi inspirasi buat mereka.

Sunday, October 16, 2011

Memaafkan Adalah Karunia Terindah (Bag.2)




Pemberian Maaf

Pemberian maaf bak melumasi roda-roda kehidupan ketika gigi-giginya
mulai aus. Kalau pilihan waktunya tepat dan dengan maksud yang tulus,
permintaan maaf yang manis merupakan sikap hormat kepada peradaban
manusia. Tetapi, sebagian orang lebih mudah memberi maaf atas kesalahan
yang orang lain lakukan terhadap dirinya karena banyak alasan. Biasanya
yang paling kuno adalah karena sangat mencintainya. Kita melihat
bagaimana seorang istri atau seorang kekasih yang mendapat tamparan dari
orang yang dicintainya hanya karena menegurnya untuk bertanya kenapa
mereka dikhianati? Dengan segera bisa melupakan dan memaafkan tamparan
yang mereka terima hanya dengan rangkulan mesra yang pura-pura.

Tetapi untuk memaafkan dirinya sendiri banyak orang
yang tidak mampu melakukannya, dan membuat penyesalan
yang tak berujung sepanjang hidup. Memaafkan diri
sendiri memerlukan keberanian yang besar, lagi pula
apakah Anda berani membebaskan diri dari bayang-bayang kesalahan yang
dilakukan pada hari hari lalu?



Penulis mengajak pembaca untuk melihat dua kisah yang
dialami seorang anak manusia yang dengan susah payah
meneruskan hidupnya untuk menghapus ingatan yang
membuatnya merasa bersalah dan mencoba memaafkan
dirinya sendiri. Orang itu bercerita bagaimana sampai
sekarang bayang-bayang kesalahan itu tidak pernah
pergi dari ingatannya sebagai tanda dia belum bisa
memaafkan dirinya sendiri.

Demikian kisah orang itu, tiga puluh tahun lalu ketika
neneknya yang berumur 80 tahun sudah dalam kondisi
pikun ribut di pagi hari yang sibuk untuk mencarikan
penumbuk sirihnya. Penumbuk sirih itu adalah barang
antik kesayangannya yang dia dapatkan secara
turun-temurun dari nenek moyangnya. Tetapi, karena
orang itu harus sekolah dan hari itu ada kegiatan
penting yang membuat dia stres, dengan ketus dia
mengatakan, "Tidak ada waktu untuk mencari barang
antik nenek, nanti saja kalau pulang sekolah, akan
saya carikan."

Tetapi, apa yang terjadi? Pada jam istirahat kesatu,
datang orang dari rumah untuk menjemputnya pulang
karena neneknya sudah meninggal. Apa mau dikata, sudah terlambat untuk
mencarikan barangnya. Yang dia tahu persis, kalau mau meluangkan waktu
sedikit saja, dia bisa menemukan barang tersebut untuk diberikan pada
neneknya, dan membuatnya meninggal dengan tenteram.

Kejadian kedua orang tersebut berkisah demikian. Dia
memunyai adik perempuan satu-satunya, bungsu di antara
tiga bersaudara. Kejadian 12 tahun lalu tepat di ulang
tahun adiknya. Dia membelikan kado berupa gaun dan
cokelat kesenangan adiknya tersebut. Karena sang adik
tinggal di Bali sementara dia di Jakarta, kado itu pun
tidak jadi dipaketkan dengan pertimbangan "buat apa
buang-buang uang untuk ongkos kirim".



Dia berpikir, kado itu akan diberikan kalau adiknya
pulang pada hari libur yang akan tiba sebentar lagi.
Tetapi apa yang terjadi? Tepat di malam liburan, adik
orang itu mengembuskan napas terakhir di Bali tanpa
memberi kesempatan padanya untuk melihat, apalagi
memberi kado yang sudah dirancang dan dibungkus dengan
indah.

Sampai saat ini, orang itu sulit menoleransi dirinya
sendiri. Apa yang menyebabkan dia waktu itu untuk
menghemat uang ongkos kirim paket yang nyata-nyata dia
mampu untuk membayarnya. Dia begitu menyesal dan
menyalahkan diri terus-menerus.

Memaafkan Diri

Tidak bisa memaafkan diri sendiri tetapi yang
disalahkan orang lain. Itu ibarat terjatuh sendiri,
tetapi menyalahkan teman seperjalanan.

Kita lihat kisah semacam itu demikian. Seorang pejabat
yang bermasa depan sangat cerah dengan jabatan yang
sedang menanjak dan terkenal sebagai orang "bersih nan
suci" dan sangat berkarisma. Yang dimaksud di sini
adalah seorang laki-laki yang berhasil menjalani
hidupnya dengan mulus tidak pernah melirik perempuan
lain karena merasa puas dengan satu istri, juga tidak
pernah korupsi.

Pokoknya di lingkungan hidupnya dia dikenal sebagai
orang yang bersih tuntas yang menjadikannya bersikap
arogan karena merasa tidak bercela. Apa mau dikata,
dalam perjalanan hidup seseorang bisa saja terjatuh,
dan yang dialami laki-laki itu adalah dengan segala
kebersihan dan kesuciannya dia jatuh cinta lagi pada
seorang wanita biasa yang kebetulan istri orang.


Seiring dengan jalannya waktu, rupanya keduanya
sama-sama jatuh dan terjadilah hubungan yang
seharusnya tidak dilakukan, tetapi mereka melakukan
sampai puluhan kali. Sampai suatu saat sang laki-laki
baru terkejut dan menyadari akan apa yang
diperbuatnya, hal itu membuat dia sangat membenci sang
wanita yang dia tuduh sebagai penyebab dari aib yang
dirasakan dalam jalur kehidupannya yang bersih.

Secara jujur di hatinya dia menyadari telah berbuat
salah dan tidak bias memaafkan dirinya sendiri yang
telah membuatnya merasa sangat bercela (kotor). Yang
paling ditakuti sekarang sudah tidak bersih lagi dan
"rapor ketidakbersihan" itu dipegang sang wanita yang membuatnya merasa
saat ini kekuatannya menjadi "berkurang" karena ada orang yang memegang
kartu "AS"-nya.

Hal tersebut membuat perasaannya tidak senyaman dulu
lagi dan semakin dia menyadari hal tersebut, semakin
pula dia membenci sang wanita.

Dari kisah itu bisa kita menarik kesimpulan bahwa
memaafkan diri sendiri itu sangat sulit. Jadi kalau
kita memaafkan, kita harus bisa melampaui hukum normal
yang mengikat kita pada hukum alam "sebab akibat"
dengan zat cinta pada diri sendiri. Sehingga, kita
akan mampu melakukan pemaafan itu dan membebaskan diri
kita dari masa lalu yang menyakitkan. Kita terban
melampaui moralitas penyalahan diri supaya bisa
menciptakan masa depan baru dari ketidakadilan masa
lalu. Kita membebaskan jiwa kita dari kesalahan yang
dilekatkan pada riwayat hidup kita.

Memaafkan diri sendiri dan membebaskan diri dari rasa
bersalah sangat memerlukan keberanian dan keteguhan
hati. Kita akan memulainya untuk bisa keluar dari
bayang-bayang masa lalu dengan membuat skenario baru
untuk naskah hidup kita selanjutnya. Kita perlu
memaafkan diri sendiri, seperti layaknya kita
memaafkan orang yang berbuat salah kepada kita, tetapi
orang tersebut sudah meninggal.

Jadi tidak ada lagi harapan apa pun dari orang
tersebut karena sudah tidak ada. Memaafkan tidak
mengubah fakta dari masa lalu kita. Klimaks dari
pemberian maaf adalah hal itu akan datang setelah kita
merasa bersatu kembali dengan diri sendiri secara
utuh.

Kita menyadari telah berbuat kesalahan dan tidak punya
daya dan kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahan
itu, dan ada semacam perjanjian yang hanya diri kita
sendiri yang mengetahui bagaimana kita berjanji tidak
akan mengulanginya dan akan menjalani hidup baru
dengan cara berpikir baru untuk meraih apa yang
diberikan oleh diri sendiri yang menjadikan kita hidup
lebih baik.

Memaafkan diri sendiri adalah mukjizat penyembuhan
yang tuntas atas kehidupan itu sendiri. Bisa memaafkan
adalah karunia yang terindah dalam hidup seseorang,
baik itu memaafkan diri sendiri maupun memaafkan orang
lain.

~The 3ND~

Sumber : E-Mail

Friday, October 14, 2011

Memaafkan Adalah Karunia Terindah (Bag.1)




Kalau cinta memang bukan hanya dalam kata-kata, tentu
tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan!. Orang
yang mampu memaafkan hanyalah orang-orang yang punya
cinta. Tetapi orang yang punya cinta seharusnya tidak menyakiti atau
menguji sesama dengan mengulang-ulang kesalahan yang itu-itu juga.

Memaafkan bukanlah sebuah perasaan, tetapi sebentuk
tindakan, sebentuk kemauan dari diri seseorang.
Memaafkan adalah suatu mukjizat yang secara ajaib bisa dirasakan, tetapi
tidak banyak di antara kita mampu melakukannya dengan mudah. Anda mau
memaafkan, pasti Anda bisa memaafkan. Anda tidak mau memaafkan, pasti
Anda sendiri yang akan merasakan akibatnya karena memelihara ingatan
dengan segala konsekuensinya yang membuat kita "sakit hati" atau "sakit
pikir"

Memelihara dendam karena orang lain menyakiti hati
kita adalah seperti menelan racun sambil berharap
orang lainlah yang akan mati !.

Lewis B Smedes dalam bukunya Mengampuni dan Melupakan mengajarkan
bagaimana menyembuhkan "luka hati" yang tidak selayaknya kita terima.
Hasil penelitian dari sejumlah ahli jiwa di seluruh dunia menyimpulkan,
bagaimana orang-orang yang memelihara "sakit hati" benar-benar
menanggung akibatnya menjadi sakit organ hatinya (lever). Itu
ter-dokumentasikan dengan baik tentang bagaimana para pasien kanker dan
penyakit berat lain bisa mencapai kesembuhan hanya karena melepas
amarahnya secara sadar dengan cara memaafkan orang-orang yang membuatnya
"sakit hati" dan "memendam amarah" yang membuatnya menderita "luka
batin".

Bagaimana kita menangani konflik dalam kehidupan yang
membuat kita "sakit hati"? Sudah sewajarnya kita ingin
membalas sikap yang menyakiti kita, itu manusiawi,
wajar-wajar saja. Tetapi, perlu diingat kalau hal itu
kita lakukan, berarti kita menyamakan diri sendiri
dengan orang tersebut. Kita bergabung dengan segala
aspek balas dendam yang tidak berujung, seperti
menuangkan minyak ke dalam api, membahayakan semua
orang termasuk diri sendiri.

Itulah hukum abadi. Cinta dan memaafkan adalah dua hal
yang saling mendukung untuk hidup damai sejahtera,
sehat lahir batin. Mukjizat ketika Memaafkan Pemberian
maaf mendapatkan keindahannya yang unik dari
penyembuhan yang didatangkannya kepada semua jenis
"sakit hati".

Memaafkan bukan berarti melupakan tindakan orang yang
menyakiti kita, seolah-olah memaafkan harus satu paket
dengan melupakan kejadiannya. Kita harus bisa
memaafkan, tetapi bukan melupakan begitu saja sampai
suatu hari kita merasakan hal yang sama yang diperbuat
oleh orang yang sama.

Sebagian orang menyakiti hati kita karena mereka
mengira kita layak menerimanya. Terkadang kita tidak
tahu dengan pasti apakah kita menjadi korban dari
kejadian yang tak terhindarkan yang menimbulkan sakit
hati itu secara disengaja atau tidak disengaja oleh
orang yang melakukannya pada diri kita.

Akan memunyai perbedaan yang sangat besar kalau kita
mengalami "sakit hati", tetapi dengan kesadaran penuh
kita menelaah masuk ke diri sendiri untuk bertanya,
apakah saya pantas mendapat perlakuan yang menyakitkan
itu. Atau memang kita mendapatkannya dari serangan
yang memang orang lain lakukan dengan sengaja secara
curang pada diri kita.

Kalau Anda menerima rasa "sakit hati" yang dilontarkan
orang lain sebagai akibat dari perbuatan sendiri yang
tanpa disengaja atau bahkan disengaja telah Anda
lakukan, nasihat yang bisa diberikan adalah sebagai
berikut.

Maafkan dan lupakan ! Anda bisa hidup sehat dan
sejahtera. Tetapi, kalau Anda menerima "sakit hati"
yang berasal dari serangan curang seseorang yang
memang dengan sengaja atau tidak disengaja
perbuatannya membuat masalah yang berakibat Anda
mengalami sakit hati.

Karena itu, nasihat yang bisa diberikan adalah tetap
memaafkan, tetapi jangan beri kesempatan lagi padanya
untuk menyakiti hati Anda !. Ada banyak cara yang
bisa kita lakukan untuk menghindarinya berbuat hal
yang sama pada Anda di kemudian hari.

Thursday, October 6, 2011

Titik es dalam hati




Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai, namanya Nick. Dia sangat rajin bekerja, dan sangat bertanggung jawab, tetapi dia mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya, dia melihat dunia ini dengan pandangan tanpa harapan sama sekali.

Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan ulang tahun bos mereka, semuanya pulang lebih awal dengan cepat sekali. Yang tidak sengaja terjadi adalah, Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es yang belum sempat dibetulkan. Nick berteriak, memukul pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi merayakan ulang tahun bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya.

Tangannya sudah merah kebengkak-bengkakan memukul pintu mobil itu, suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap tidak ada orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di dalam sambil menghelakan nafas yang panjang. Semakin dia berpikir semakin dia merasa takut, dalam hatinya dia berpikir: Dalam mobil pengangkut es suhunya pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak segera keluar dari situ, pasti akan mati kedinginan. Dia terpaksa dengan tangan yang gemetar, mencari secarik kertas dan sebuah bolpen, menuliskan surat wasiatnya.

Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja. Mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera mengantarkan Nick untuk ditolong, tetapi dia sudah tidak bernyawa lagi.

Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, listrik mobil untuk menghidupkan mesin itu tidak dihubungkan, dalam mobil yang besar itu juga ada cukup oksigen untuknya, yang paling mereka herankan adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja, tetapi Nick malah mati "kedinginan"!!

Nick bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, dia mati dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah menghakimi dirinya sebuah hukuman mati, bagaimana dapat hidup terus?

Percaya dalam diri sendiri adalah sebuah perasaan hati. Orang yang mempunyai rasa percaya diri tidak akan langsung putus asa begitu saja, dia tidak akan langsung berubah sedih terhadap keadaan hidupnya yang jalan kurang lancar.

Tanyalah pada diri kita sendiri, apakah kita sendiri sering langsung memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan suatu hal, sehingga kita kehilangan banyak kesempatan untuk menjadi sukses? Kehilangan banyak kesempatan untuk belajar mandiri? Untuk jadi lebih mengerti kehidupan ini?

Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-faktor dari luar, melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha sudah dikalahkan oleh diri kita sendiri,biarpun ada banyak bantuan yang tertuju pada dirimu tetap tidak akan membantu.

Tuesday, September 20, 2011

Cara Memperoleh Kebahagian




Suatu hari seorang Pemuda dari suatu desa pergi ke berbagai wilayah mencari kebahagiaan. Di sebuah hutan, dia melihat seekor burung pipit yang sangat indah. Ditangkapnya burung tersebut. Namun ternyata burung tersebut dapat berbicara, "Wahai Pemuda yang baik hati, tolong lepaskan saya, nanti permintaanmu akan saya penuhi."
"Baik, kalau dapat menjawab pertanyaan saya, kamu saya lepaskan," kata si pemuda. "Di mana, kapan, dan bagaimana memperoleh kebahagian?"
"Pertama", jawab si burung, "jangan percaya siapa pun kecuali Tuhan. Kedua, jangan berharap sesuatu yang kamu tak akan sanggup mendapatkannya. Ketiga, jangan sesali masa lalumu".



Merasa puas mendengar jawaban dari sang burung pipit, maka si pemuda melepaskan burung itu. Tapi, begitu dilepas, si burung malah mengejeknya. "Dasar pemuda bodoh," kata hewan itu, "sebetulnya, kalau kmu tidak melepaskan saya, saya akan memberikan telur emas."
Sang pemuda merasa marah jengkel dan sangat menyesal mendengar penuturan burung pipit tersebut Ia kemudian mengejar burung itu. Terus ia mengejar sampai akhirnya ia menemukan burung pipit tersebut sedang hinggap di ranting pohon cemara. Dengan hati hati si pemuda ini lantas berusaha meraihnya namun ternyata burung pipit lebih cekatan ia segera terbang yang mengakibatkan si pemuda kehilangan keseimbangan, terjatuh lalu pingsan.

Ketika siuman, burung tersebut mendekatinya. "Dasar manusia, baru beberapa menit saya beri petunjuk meraih kebahagiaan, kamu sudah lupa lagi. Ingatlah apa yang saya katakan tadi. Kamu jangan percaya pada siapa pun kecuali Tuhan! Saya ini burung, mengapa kamu percaya saya?"
"Kedua, tadi saya katakan jangan berharap pada sesuatu yang kamu tidak dapat meraihnya. Lihat akibatnya kamu mengejar sesuatu yang sulit kamu raih dan akhirnya kamu jatuh dan pingsan."
"Ketiga," lanjut si burung, "jangan sesali masa lalu. Mengapa kamu menyesal? Bukankah apa yang kamu kerjakan, yakni melepaskan saya, sudah terjadi?"

Sambil terbang mengangkasa, burung ini mengaku malaikat utusan Tuhanuntuk memberikan pelajaran kepada umat manusia. Semoga, kita bukanlah pemuda bodoh yang menyesali masa lalu kita.

Saturday, May 28, 2011

10 Cara Jadi Kreatif

  Apakah kreativitas itu jatuh dari langit? Adilkah bila kita menganggap
seseorang lebih kreatif ketimbang orang lain? Menurut beberapa ahli, itu
semua nonsense!

Memang benar kreativitas itu bakat dan anugerah, tapi tak berarti tak bisa
diasah dan dibentuk. Kita sendiri juga bisa menciptakan kreativitas. Begitu
pula Anda. Camkan bahwa:


1. Setiap orang bisa menjadi kreatif. Anda tak perlu menjadi orang yang
sangat spesifik atau unik, apa lagi jenius untuk menjadi kreatif.

2. Kreativitas dapat diekspresikan dalam berbagai pekerjaan dan aspek
kehidupan. Artinya, Anda bisa menciptakan suatu hukum baru, atau cara baru
dalam mengisi hidup. Atau menciptakan hal-hal baru, atau alternatif baru
dalam memecahkan masalah-masalah klasik.

Bagaimana memanfaatkan energi Anda untuk menjadi kreatif. Cobalah langkah
ini:

3. Keluarkan jiwa kanak-kanak Anda Ketika kita belia, kita dibimbing oleh
intuisi dan perkiraan. Tapi, setelah dewasa, sudah lebih banyak "dos" and
"dont's". Beri pendekatakan kekanakan pada setiap proyek, beri kebebasan
dan buka pikiran.

Berpikirlah secara naif dan karanglah pertanyaan-pertanyaan tolol. Dulu,
ketika pesawat terbang pertama diciptakan, pasti ada pertanyaan-pertanyaan
'tolol' yang tidak mungkin yang dilontarkan penciptanya pada diri sendiri.

4. Katakan 'jangan banyak omong' pada orang dewasa dalam diri Anda Kalau
akan berkarya, bagian otak yang logis dan dewasa sering menghalangi karena
adanya faktor ketidakmungkinan. Jangan dengarkan, teruslah berkarya.
Soalnya, itu akan menekan ide-ide kreatif Anda. Entah itu dalam menulis,
melakukan pekerjaan tangan, dan semacamnya.

5. Izinkan diri Anda melakukan kesalahan Ada satu langkah dalam kehidupan
yang 'menyuruh' orang berbuat salah. Misalnya, mencoba sesuatu yang tidak
lazim, dengan tujuan menciptakan sesuatu yang baru. Itu bagus, karena Anda
akan belajar dari kesalahan itu, supaya langkah selanjutkan akan lebih
baik. Bayangkan seorang pelukis yang memiliki buku sketsa yang tebal. Pasti
dia telah melakukan banyak kesalahan sebelum mencapai gambar yang terbaik.

6. Isi 'baterai Anda Pikiran kreatif membutuhkan ide segar, seperti otot
membutuhkan makanan. Jadi, lihatlah sekitar Anda. Tontonlah film, datangi
toko, museum, atau apa pun yang Anda sukai. Pikiran Anda akan menyerap
pelbagai hal, yang mungkin bisa menjadi sumber ide.


7. Cobalah memiliki kegiatan rutin Kalau pikiran Anda sedang buntu,
beritirahatlah sejenak dan kerjakan sesuatu yang sifatnya rutin. Misalnya,
mencuci piring, mandi, bercukur, atau cuma berjalan sekeliling tempat Anda.
Pekerjaan ini akan membuat pikiran pragmatis Anda sibuk, sehingga pikiran
yang kekanak-kanakan itu akan muncul tiba-tiba.


8. Tuliskan Ide bagus bisa muncul pada saat-saat tak terduga. Kalau Anda
selalu punya alat tulis, Anda bisa menuliskannya segera supaya Anda tidak
lupa. Konon, Paul McCartney menciptakan lagu Yesterday yang legendaris itu
ketika bangun tidur. Kalau tak kontan menuliskannya, pasti ide itu keburu
lenyap.


9.Bagi orang-orang Barat sana, yang terbiasa menulis jurnal harian, menulis
bukan perkara yang sulit-sulit amat. Ada ahli yang menyarankan agar Anda
menulis 3 halaman apa pun setiap pagi. Katanya, di antara yang nggak-nggak
yang Anda tulis, pasti akan ketemu ide bagus. Soalnya, menulis itu bisa
merangsang ide.


10. Percaya bahwa Anda bisa melakukannya. Jangan ragu-ragu ketika memulai
sesuatu. Yang penting Anda percayai, kita semua punya kekuatan untuk
menjadi kreatif, siapa pun dia adanya. Begitu pula Anda!



Wednesday, May 25, 2011

SI KAYA, SI MISKIN


Suatu kali seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya
mengajak puteranya berjalan-jalan ke luar kota.
Dia ingin menunjukkan padanya betapa mungkinnya
kemiskinan menimpa sekelompok orang.
Mereka tinggal beberapa hari dalam sebuah peternakan
milik keluarga yang sangat miskin.

Saat mereka pulang kembali ke rumah, sang ayah bertanya
kepada puteranya :
"Bagaimana perjalanan kita barusan?"
"Menyenangkan, Ayah."

"Dapatkah kamu melihat betapa orang bisa menjadi miskin?"
"oh, ya."

"Jadi, apa yang kamu peroleh dari perjalanan itu?"
Sang anak menjawab : "Aku menyadari bahwa kita memiliki
seekor anjing, dan mereka mempunyai empat ekor.
Kita memiliki sebuah kolam yang panjangnya sampai ke
tengah lapangan, dan mereka mempunyai sebuah sungai
kecil tanpa ujung.
Pada malam hari kita memasang lampu buatan, dan mereka
mengandalkan bintang-bintang.
Kita membeli makanan kita, tapi mereka menanamnya sendiri.
Kita dilindungi oleh tembok sekeliling kita untuk melindungi kita,
tapi mereka memiliki teman-teman untuk menjaga mereka.

Kemudian dia menambahkan : "Terima kasih Ayah, karena
kau telah menunjukkan padaku betapa miskinnya kita!"

Betapa sering kita lupa apa yang kita miliki dan memusatkan
pikiran pada apa yang tidak kita miliki.

Sesuatu yang tak berharga bagi seseorang bisa jadi merupakan
idaman orang lain.
Segalanya bergantung pada cara pandang kita.

Dapatkah kau bayangkan apa yang akan terjadi bila kita memilih
untuk mengucap syukur pada Allah akan segala kelimpahan yang
telah Dia sediakan daripada kuatir dan mengharap lebih banyak
lagi?



Tuesday, May 17, 2011

Penjual Topi


Suatu hari ada seorang penjual topi sedang beristirahat di bawah sebuah pohon besar yang terletak di sebuah hutan. Karena badan yang sudah capek ditambah semilir angin yang bertiup akhirnya diapun tertidur pulas. Tanpa ia sadari pada waktu ia tidur ada beberapa ekor kera yang mendekati dia dan kemudian mengambil topi dagangannya


Akibat ributnya suara kera-kera tersebut Penjual Topi itu segera terbangun dan iapun kaget setengah mati mengetahui topi dagangannya telah lenyap tanpa bekas. Kemudian ia mendengar suara kera-kera di atas pohon. Spontan ia
mendongak ke atas. Betapa terkejutnya ia melihat pohon itu penuh dengan kera. Dan, semua kera itu mengenakan topi-topinya.

Penjual topi itu terduduk dan berpikir keras bagaimana caranya ia bisa
mendapatkan kembali topi-topi dagangannya yang sekarang sedang dibuat main-main oleh kera tersebut. Karena kesal tidak kunjung menemukan ide iapun segera melepas topi yang dia pakai dan membantingnya ke tanah. Ajaib !!! Beberapa saat kemudian kera-kera tersebut ikut membanting topi yang mereka pakai ke tanah. Mengetahui hal itu segera saja si penjual itu mengumpulkan dan mendapatkan
kembali semua topi-topinya. Ia pun melanjutkan perjalanannya.

Lima puluh tahun kemudian, si penjual topi itu menceritakan soal kera-kera tersebut kepada cucunya yang juga menjadi seorang penjual topi.

Suatu hari, persis seperti kakeknya, ia melintasi hutan yang sama. Ia beristirahat di bawah pohon yang sama dan tertidur Pada waktu ia bangun ia menyadari kalau kera-kera itu telah mengambilsemua topi-topi dagangannya. Ia pun teringat akan cerita kakeknya. Ia mulai duduk sambil pura-pura berpikir. Dan ia melihat kera-kera tersebut ikut duduk. Ia menggaruk-garuk kepalanya dan kera-kera itu mengikutinya. Nah sekarang ia yakin bahwa semua kera itu akan mengikuti idenya. Segera saja ia membanting topinya ke tanah. Tapi alangkah terkejutnya karena kera-kera itu tidak menirukannya dan tetap memegangi topi itu erat-erat.

Kemudian, seekor monyet turun dari pohon, mengambil topi yang dilemparkan oleh cucu pedagang topi itu, lalu menepuk bahunya sambil berkata, 'Memangnya cuma kamu yang punya kakek...?'

So pesan dari cerita ini adalah be creative... jadilah seseorang yang penuh ide dan kreatif dan jangan hanya suka menjiplak orang lain.







Sunday, March 20, 2011

Milyarder


Seorang laki2 pengangguran melamar sebagi tukang pembersih di Microsoft. Personalia mengetest dia (membersihkan lantai) dan menginterview. Lalu dia mengatakan "anda diterima, berikan email anda, kami akan mengirim dokumen yang diperlukan. Laki2 itu bilang bahwa dia tidak memiliki komputer dan juga email. Personalia lalu mengatakan bahwa tanpa email, laki2 tersebut tidak exsist secara virtual dan tidak bisa dipekerjakan.

Laki2 itu meninggalkan gedung dengan kecewa dan hanya memiliki $10 di kantong. Dia lalu pergi ke Supermarkt terdekat dan membeli 10 kg tomat. Lalu dijualnya tomat tersebut door to door dan habis dalam 2 jam. Dengan demikian dia melipat gandakan kapital nya. Lalu diulangnya aksi tersebut sebanyak 3 kali dan akhirnya memiliki uang sebanyak $160. Dengan itu dia sadar, bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara itu. Lalu dikerjakannya dengan sungguh2. Setiap hari dia dapat melipat gandakan kapitalnya. Setelah beberapa waktu dia membeli mobil dan mendistribusikan dagangannya dengan mobil tersebut. Dalam 5 tahun dia bisa menguasai Supermarket Chain terbesar di USA.

Dia mulai memikirkan masa depan dan ingin membuat asuransi untuk keluarganya. Dipanggilnya sales asuransi dan membicarakan rencananya. Seusai pembicaraan sales tersebut menannyakan email laki2 tersebut. Dia menjawab lagi, bahwa
dia tidak memiliki komputer dan email adress.

Sales tersebut berkata: "Aneh, anda membangun perusahaan besar, tapi tidak memiliki email. Bayangkan apa yang anda bisa perbuat jika anda memiliki komputer dan email." Laki2 itu menjawab: "Jadi tukang bersih2 di Microsoft" ()



Thursday, March 10, 2011

WANITA SEMPURNA

Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun 
terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil
minum kopi di sebuah kafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah
soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut
kehidupan mereka sekarang ini.

"Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?"
ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang membujang.

"Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna.
Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa
dengan seorang gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita
ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran
ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.

"Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita rupawan yang  ramah dan
dermawan. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang,
inilah wanita idealku.
Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia banyak tingkah dan tidak
bertanggung jawab.

"Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya temukan kelemahan dan
kekurangan pada wanita yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya
bersua wanita ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik,
pintar, baik hati, dermawan, dan suka humor. Saya pikir, inilah pendamping
hidup yang dikirim Tuhan."

"Lantas," sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan, "Apa yang
terjadi? Mengapa kau tidak segera meminangnya?" Yang ditanya diam
sejenak.... suasana hening.....
||
||
||
||   scroll down
||
||
||
||
||
||
||
||
||
||
||
||
||

Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, "Baru belakangan
aku ketahui bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna........."



CINTA itu ibarat menunggu BIS


Cinta itu seperti seseorang yang menunggu BIS.

Sebuah bis datang, dan kau bilang "Wah... terlalu penuh, enggak bisa
duduk nih! Aku tunggu bis berikutnya saja".

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh,
bisnya sudah tua dan jelek begini... enggak mau ah...".

Bis selanjutnya datang, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan
melewatimu begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, kondisinya masih
bagus, tapi kamu bilang, "Enggak ada AC nih, gue bisa kepanasan", maka
kamu membiarkan bis keempat pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi kuliah.

Ketika bis kelima datang, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki
bis.

Bis tersebut jurusannya bukan menuju kampusmu!!!

>-------------------------------------------------------->
Moral dari cerita ini, seringkali seseorang menunggu orang yang
benar-benar "ideal" untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada
orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Tidak ada salahnya memiliki
persyaratan untuk "calon", tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada
"bis" yang berhenti di depan kita (tentunya dengan jurusan yang kita inginkan).
Apabila ternyata memang "bis" itu tidak cocok, kita masih bisa berteriak,
"kiri" dan keluar dari bis. Maka memberi kesempatan pada "bis", semuanya
bergantung pada keputusan kita. Daripada kita harus "jalan kaki menuju
kampus" dalam arti meneruskan hidup ini tanpa kehadiran orang yang
dikasihi.

Cerita kosong ini juga berarti, kalau kita benar-benar menemukan bis
yang "kosong, masih baru, dan ber-AC, dan tentunya sejurusan", kita harus
berusaha sekuat tenaga untuk memberhentikan bis tersebut dan masuk ke
dalamnya, karena menemukan bis seperti itu adalah suatu berkat yang
sangat berharga dan sangat berarti tapi tidak semua orang yang mendapatkannya.

---
In the Name of Love, In the Name of Freedom!
Hasta la victoria Siempre!

Monday, February 28, 2011

Batu Besar

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang Manajemen Waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini
telah penuh?" Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin tidak."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" "Belum!" sahut seluruh kelas. Sekali lagi ia berkata, "Bagus. Bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember
Sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?" Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan
berkata, "Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya." "Oh, bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan "batu besar terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya." Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup anda?
Anak-anak anda; Pasangan anda; Pendidikan anda; Hal-hal yang penting dalam hidup > anda; Mengajarkan sesuatu pada orang lain; Melakukan pekerjaan yang > kau cintai;
Waktu untuk diri sendiri; Kesehatan anda; Teman anda; atau S emua yang berharga.
Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting. Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: "Apakah Batu Besar" dalam hidup saya?" Lalu kerjakan itu pertama kali."


Arthur Renaldy -
> SysAdmin, DBA, & Web Programmer
> << PT. Surya Mitra Internet >>

Saturday, February 26, 2011

8 Langkah Menjadi Teladan



Jangan menghiraukan keterbatasan kita dalam kemitraan, karena Allah telah memikirkannya untuk menolong kita. Suatu kali sebuah panitia mengadakan lomba berjalan di atas rel kereta api untuk menempuh jarak beberapa mil jauhnya. Karena banyak orang tertarik untuk mencoba perlombaan tersebut, maka perlombaan dimulai pada pagi harinya. Namun kenyataannya sampai matahari hampir terbenampun tidak ada orang yang berhasil memasuki garis finish.

Tiba-tiba dua orang kakak-beradik mempunyai ide liar," Bagaimana kalau kita berdua berjalan di atas rel yang berseberangan, dengan bergandengan tangan agar menjaga keseimbangan tubuh kita di atas rel kereta api itu tanpa jatuh." Mereka berduapun mencobanya dan dalam beberapa waktu saja, mereka berhasil mencapai garis finish tanpa mengalami kesulitan sedikitpun.

Simon Greenleaf, seorang pakar hukum dari Amerika Serikat, mengatakan,"Visi adalah kemampuan untuk melihat dengan keunggulan masa depan." Semua visi tidak selamanya tergenapi, karena akan muncul para pembunuh visi, seperti sakit hati, rasa iri dan kepahitan. Untuk itu, jikalau kita ingin mengalami transformasi untuk mencapai visi, maka kita perlu bergabung dalam sebuah komunitas agar kita saling menolong mencapai tujuan atau visi kita. Ingatlah kedua bersaudara di atas berhasil berjalan di atas rel kereta api mencapai finish karena bergandengan tangan berdua.



MENJADI MURID SEJATI

I Tim 4:1-16. Inilah zamannya semua janji dan nubuatan Tuhan digenapi dalam hidup kita, dalam gereja dan Bangsa Indonesia. Tetapi roh murtad juga menyerang kita dalam bentuk tidak percaya kepada Yesus, Firman Tuhan atau tanda-tanda kuasa Allah. Sasaran kita adalah: Supaya hidup kita nyata kepada semua orang. Paulus berkata, "Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang, " (I Tim 4:15). Sasaran kita harus dicatat sejak dari awal tahun tentang apa yang akan kita kerjakan, agar pada akhir tahun dapat diukur. Dengan demikian kita tidak melenceng, tetapi mencapai keberhasilan yang kita rencanakan.

Bagaimana kita dapat mengukurnya ? Paulus berkata,"Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya," (I Tim 4:11). Kita harus memberitakan dan mengajarkan apa yang kita miliki. Jika kita memiliki urapan, bagikanlah agar kehidupan orang lain berubah. Kepemimpinan adalah pengaruh karena biarlah pengaruh hidup kita dapat mengubah orang lain. "Jangan seorangpun menganggap engaku rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu," (I Tim 4:12). Gambar diri kita harus dipenuhi firman Tuhan, agar dalam menghadapi berbagai masalah, kita diproses menjadi pemimpin yang handal. Kita dapat menjadi teladan bagi orang lain, melalui:

1. PERKATAAN.

Banyak orang yang perkataan dari mulutnya sering kali membunuh orang lain yang mendengarkannya. Kita harus berkembang dalam perkataan yang kita ucapkan, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia dari Allah. Paulus bersaksi, "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu, " (I Kor 13:11). Marilah kita menjadi dewasa dalam perkataan kita.

2. TINGKAH LAKU DAN PERBUATAN KITA.

Dunia membutuhkan perbuatan kasih, karena itu kita perlu memancarkan iman dan pengenalan kita kepada Tuhan melalui perbuatan. Jikalau kehidupan kita dahulu sebelum mengenal Tuhan adalah penjudi, perokok, pemabuk, maka perubahan yang terjadi dalam tingkah laku dan perbuatan akan menjadi saksi bagi orang lain untuk mencari Tuhan.

3. KASIH.

Allah adalah kasih, karena itu jikalau kita mengaku mengenal Tuhan, maka kasih yang terpancar melalui senyuman, perkataan, tingkah laku harus bersumber dari kasih itu sendiri. Rasul Yohanes berkata, "Jikalau seorang berkata: aku mengasihi Allah, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya, " (I Yoh 4:20).

4. KESETIAAN.

Soal kesetiaan sangat penting, sampai Salomo berkata, "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya ?" (Amsal 20:6). Mari, jadikanlah diri kita sebagai orang yang ditemukan oleh mereka yang membutuhkan hidup kita.

5. KESUCIAN.

Hanya dengan menyucikan diri kita, maka akan terpancar kehidupan Allah untuk mengubah kehidupan orang lain. "Jikalau seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia," (II Tim 2:21).

6. BERTEKUN DALAM MEMBACA KITA SUCI.

Ini yang menjadi tujuan dan sasaran kita, yakni membangun hidup kita di atas dasar firman Tuhan. Karena itu, kita anjurkan untuk setiap pemimpin dan jemaat untuk membaca setiap hari 4 pasal Alkitab. Mari, makanlah firman dan dapatkan manfaatnya.

7. PERGUNAKANLAH KARUNIA YANG ADA PADA KITA.

Kita harus mengembangkan dan mempergunakan karunia kita untuk melayani kebutuhan orang lain. Karunia menasihati, menyembuhkan, dan berbagai karunia lain demi kemuliaan nama Tuhan.

8. MENGAWASI DIRI DAN PENGAJARAN KITA.

Mengapa perlu adanya kewaspadaan atas pengajaran kita, agar kita tidak tersesat.

Maksud dari kedelapan point ini adalah agar kemajuan kita nyata bagi semua orang. Marilah kita berlomba-lomba dalam memberi teladan kepada orang lain, agar hidup kita dapat menjadi berkat buat orang lain.




Masih Lebih Mudah Bagi Kita


Seperti yang sudah saya duga. Sekeping gopekan keluar lagi dari jendela
mobil. Penasaran saya makin betambah. Ini bukan yang pertama kali. Sering.

Teramat sering malah. Tapi apa alasannya? Sulit bagi saya untuk mengerti.
Mereka bukan tak bisa. Hanya kurang berusaha saja. Memberi uang sama
artinya dengan memberikan persetujuan dan pembenaran. Sedangkan kita
sudah selayaknya memberikan pelajaran. Kenapa dia harus selalu memberi?
Tanpa pernah memilih lagi.

Dulu. Pertama kali saya menjadi anak buahnya. Seorang penjual pengharum
ruangan masuk ke kantor. Meskipun di pintu depan sudah tertulis
besar-besar "PARA PEDAGANG DAN PEMINTA SUMBANGAN DILARANG MASUK". Tetap
saja tiada hari tanpa pedagang keliling dan peminta sumbangan di kantor
ini. Entah mereka sudah bebal atau kebal, saya juga tidak tahu.

Penjual pengharum itu berkeliling ke meja-meja pegawai, menawarkan
dagangannya. Sebagian cuek, sebagian lagi menolak dengan halus. Ada pula
yang menawar, tapi akhirnya tidak jadi membeli. Ketika para pedagang itu
sampai di meja si bapak, tanpa banyak kata, si bapak mengambil beberapa
buah barang dagangannya dan membayar tanpa menawar.

Beberapa kali kejadian semacam berulang. Si Bapak hampir selalu membeli
barang dagangan setiap pedagang yang masuk ke ruangan kami. Pernah suatu
saat saya bertanya kenapa beliau suka membeli barang dari para pedagang
yang ke kantor. "Siapa lagi yang akan membeli kalau bukan kita? Sudah
terlalu banyak yang berbelanja di mall. Biarlah saya berbelanja pada
mereka", begitu jawab beliau.

Namun ternyata bukan hanya itu. Kalau membeli barang dagangan, sebagaimana

alasannya di atas, saya bisa menerima dan mengerti. Tapi ternyata dia juga

selalu memberi kepada para peminta sumbangan yang bergantian datang ke
kantor kami.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa tak semua peminta sumbangan itu
benar-benar peminta sumbangan untuk masjid, anak yatim piatu atau
sejenisnya. Banyak dari mereka yang menggunakan metode peminta sumbangan
untuk menghidupi diri. Dan saya pernah mengingatkan bapak ini tentang hal
itu. Tapi ia tak berkomentar.

Beberapa hari terakhir, beliau hampir selalu memberikan koran harian pada
saya. Beliau tahu saya suka membaca.

"Saya tak butuh koran itu," kata beliau.
"Lantas mengapa membeli?" tanya saya.
"Karena saya tahu tak banyak orang yang membeli koran dari tukang koran
seperti dia,". Itu jawabnya.

Dan kini? Ini sudah kesekian kali, ketika saya satu mobil dengan beliau
karena ada tugas keluar kantor. Peristiwa yang sama terjadi kembali.
Beliau memberi uang kepada setiap peminta-minta di jalanan, baik yang
memang terang-terangan meminta-minta, mengamen, polisi cepek maupun yang
setengah memalak dengan 'berorasi'.

Kali ini saya tak lagi bisa diam. Menurut saya apa yang beliau lakukan
tidak mendidik, membuat mereka makin malas, tak mau bekerja keras dan
mengharapkan uluran tangan seperti ini. Setidaknya, kalau mau memberi,
hendaknya kita pilih-pilih, mana yang tampak betul-betul membutuhkan.
Atau, kalau mau berinfak kenapa tidak melalui lembaga yang benar-benar
dapat dipercaya akan menyampaikan amanah kepada yang benar-benar berhak?
Saya memberondongnya dengan sebuah argumentasi panjang.

"Saya tak yakin dengan tidak memberi akan mendidik mereka. Semestinya ada
orang-orang yang aware dengan program penyadaran itu. Tugas merekalah yang

menyadarkan. Sedang saya, hanya ini yang bisa saya lakukan. Mungkin mereka

memang tak sungguh-sunguh miskin, bisa jadi mereka hanya malas. Tapi saya
yakin, jika mereka bisa semudah kita mencari rizki, mereka tak akan
melakukan itu semua. Jika karena tak ada yang mau memberi mereka
kelaparan, lantas kepada siapa mereka meminta. Kemana mereka mencari?
Sedang kita? Kalaupun harta kita habis karena mereka, setidaknya masih
lebih mudah bagi kita untuk mencari lagi dengan bekal kemampuan yang
diberikan Allah pada kita."

Uraian panjang lebarnya membuat saya tertegun. Masih lebih mudah bagi
kita. Ya, masih lebi h mudah bagi kita mendapat rezeki dibanding para
tukang koran. Masih lebih mudah bagi kita mencari penghidupan dibanding
para pedagang asongan. Masih lebih mudah bagi kita mencari makan dibanding

para pengamen jalanan. Masih lebih mudah bagi kita meminta bantuan teman,
dibanding mereka, gelandangan tak berkawan. Masih lebih mudah bagi kita.
()



Cara Tuhan menjawab doa kita


Ada seorang tentara Amerika yang melayani Tuhan
berdiri di pinggir jalan untuk mencari tumpangan ke
kota Chicago di Illinois. Sebenarnya perbuatan
"hitchhiking" ini melanggar hukum dan sangat
berbahaya, tetapi tidak ada alternatif lain bagi
tentara ini kecuali melakukan hal itu.

Tiba-tiba sebuah limousine (mobil Cadillac panjang
yang pintunya di tiap sisi ada empat buah itu) warna
hitam menghampiri tentara itu dan memberikan
tumpangan. Tentara dan pemilik limousine tersebut
saling berkenalan (siapa namanya, asalnya dari mana,
kerja di mana, dsb) dan tiba-tiba Roh Kudus
membisikkan dalam hati tentara ini untuk membagikan
berita mengenai keselamatan di alam Kristus kepada
pemilik limousine ini.

Tentara itu menolak bisikan Roh tersebut, karena
pikirnya, masakan saya habis melanggar hukum tiba2
memberitakan Kristus, dan terlebih lagi karena tentara

ini TAKUT dipukuli pemilik limousine ini dan
diturunkan di tengah jalan.

Tapi bisikan Roh Kudus tersebut sedemikian kuat
sehingga tentara ini tidak tahan lagi dan berkata
kepada pemilik limousine ini, "Pak... boleh nggak saya

menanyakan masalah pribadi?" "Oh, boleh saja," jawab
Bapak ini, "Pertanyaan apa?" "Kalau misalnya Bapak
meninggal dunia besok pagi, Bapak kira-kira akan masuk
surga atau masuk neraka?" "Kamu tahu nggak?" jawab
Bapak ini, "Sesaat sebelum saya memberimu tumpangan,
saya juga tiba-tiba memikirkan hal itu, dan saya pikir
kalau saya mati besok, saya akan masuk neraka." "Bapak
mau nggak saya beritahu caranya masuk surga?" tanya
tentara ini. "Oh, tentu saja mau," jawab Bapak itu.

Tentara itu lalu mulai membagikan berita keselamatan
mengenai Yesus Kristus dan menantang Bapak ini untuk
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya. Bapak itu bersedia menerima Yesus, dan ia
menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan mengajak
tentara itu membimbing dia berdoa untuk menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Air mata meleleh di
pipi Bapak ini. Ia mengatakan, " kamu tahu nggak?
Malam ini kamu sudah melakukan hal yang sangat besar
bagi hidup saya, saya nggak akan pernah melupakan apa
yang kamu sudah lakukan bagi hidup saya Chicago,
ketika tentara ini mohon diri (turun dari mobil),
Bapak itu memberikan satu kartu nama sambil
berkata, "Ketahuilah... hari ini anda sudah melakukan
hal yang sangat penting dalam hidup saya. Kapan-kapan
kalau main ke Chicago hubungilah saya di alamat ini."
dan tak lama kemudian mereka berpisah.

Waktu lima tahun sudah berlalu dan tentara ini
kemudian kembali berkunjung ke kota Chicago, dan ia
ingat akan kartu nama yang diberikan oleh Bapak
pemilik limousine ini kepadanya. Tentara ini ingin
tahu kabar mengenai Bapak tersebut, dan ia datang ke
alamat yang tertera di kartu nama tersebut, dan ia
sampai ke sebuah gedung pencakar langit kantor pusat
sebuah perusahaan raksasa di Amerika Serikat

Ia memberikan kartu tersebut kepada satpam, dan satpam
itu sangat terkejut dan bertanya, "Dari mana kamu
dapatkan kartu ini?" Tentara itu menjawab, "Yang
empunya kartu itu sendiri yang memberikannya kepada
saya." sehingga satpam itu menjawab, "Kamu naik ke
lantai paling atas, sampai sana belok kiri dan kamu
tanya pada sekretaris yang ada di sana." Tentara itu
naik ke lantai paling atas dan memberikan kartu nama
itu kepada sekretaris yang ada di sana yang juga
sangat terkejut, "Dari mana anda dapatkan kartu ini?"

Jawab tentara itu, "Wah... panjang ceritanya... tapi
beliau sendiri yang memberikannya kepada saya." "Bapak
ini sekarang tidak ada di sini...apakah anda ingin
bertemu dengan istrinya?" "Boleh", jawab tentara itu,
dan ia dipertemukan dengan istri Bapak itu yang adalah
Presiden Direktur dari perusahaan raksasa tersebut.
"Dari mana kamu peroleh kartu ini?" tanya ibu (istri)
tersebut. Tentara itu menceriterakan ihwal
pertemuannya dengan Bapak itu dan bagaimana Bapak itu
menerima Yesus sebagai penyelamatnya. Mendengar itu
semua meledaklah tangis Ibu tersebut. Ia
menceriterakan bahwa tak lama sesudah menurunkan
tentara itu, limousine tersebut memperoleh kecelakaan
yang sangat fatal yang menewaskan Bapak tersebut.

Ibu itu mengatakan bahwa bertahun-tahun ia berdoa
supaya suaminya diselamatkan, dan ia mengira bahwa
suaminya meninggal tanpa diselamatkan, sehingga ia
begitu marah kepada Tuhan dan meninggalkan gereja dan
pelayanannya. Apa yang dilakukan oleh tentara itu
adalah hal yang paling penting yang pernah terjadi
dalam hidup Bapak itu, tetapi hal yang tidak kalah
penting lagi ialah CARA Allah mengabulkan doa ibu itu.

Ibu itu sadar bahwa Allah BEKERJA di dalam doa2 yang
disampaikannya TANPA memberitahu Ibu tersebut bahwa
doanya TELAH DIKABULKAN TUHAN.

Dari kisah ini kita bisabelajar: HARUSKAH Tuhan itu
memberitahu kita apabila Ia bekerja dalam rangka
mengabulkan doa-doa kita? TIDAKKAH mata iman kita itu
bisa melihat bahwa di balik doa yang SEPERTINYA tidak
dikabulkan oleh Tuhan itu, TERNYATA Tuhan bekerja
untuk mengabulkan doa2 kita? Sedemikian cepatnyakah
kita MENUDUH bahwa Tuhan itu tidak setia, Tuhan itu
berbohong, Tuhan itu tidak menjawab doa-doa kita, dan
Tuhan itu tidak berkenan atas doa-doa kita? HARUSKAH
Allah itu mengabulkan doa kita dengan cara yang SESUAI
dengan cara yang kita sodorkan kepada Tuhan?Apakah
kita sudah sedemikian "dijangkiti" oleh "doa instan"
yang "harus dikabulkan hari ini juga","harus
dikabulkan tahun ini juga" dan lain sebagainya?





10 Tips Membina Persahabatan


 1. Pikirkanlah apa yang dapat kamu berikan kepada sahabatmu bukan apa yang
dapat kamu peroleh dari persahabatan.
Jangan bersahabat hanya demi
memperoleh kesenangan, karena jika demikian, kamu bukanlah sahabat sejati.
Hargailah sahabatmu seperti kamu ingin dihargai

2. Dukunglah sahabatmu. Sahabat sejati selalu saling menyemangati dan
'mendorong'supaya mereka bersama-sama dapat menjadi yang terbaik bukannya
saling menjatuhkan. Ia turut berbahagia ketika sahabatnya berhasil
mencapai apa yang diinginkannya dan tidak merasa tersaingi.

3. Bersedia untuk memaafkan Jangan biarkan 'luka' berkembang menjadi
kepahitan karena hal ini akan menghancurkan persahabatan yang ada. Maafkan
kesalahan yang diperbuat oleh sahabatmu dan jangan biarkan luka itu
merusak hubunganmu.

4. Jangan memandang kesalahan yang dibuatnya Ini adalah suatu cara untuk
menunjukkan betapa kita peduli terhadap dia. Jangan tinggalkan sahabatmu
saat dia berbuat kesalahan. Bersabarlah dan tuntunlah dia untuk berubah.
Sadarilah bahwa tidak ada orang yang sempurna.

5. Jadilah sahabat yang dapat diandalkan dan tepatilah janji yang telah
kamu ucapkan.

6. Jangan mencoba untuk mengontrol sahabatmu. Bersahabat bukan berarti
harus selalu bersama-sama. Memang akan sangat menyenangkan bila dapat
selalu bersama dengan orang yang kita kasihi. Namun ingat, sahabat kita
itu bukan monopoli kita sendiri karena ia juga mempunyai teman lain selain
kita. Untuk itu jangan merasa dikhianati ketika temanmu bergaul dengan
yang lain, sebaliknya usahakan kamu juga dapat berteman dengan mereka. Hal
ini
akan membuat kita dan sahabat kita lebih menghargai satu sama lain.

7. Selalu ada disaat senang maupun susah Bergembiralah bersama mereka saat
mereka sedang bergembira namun jangan ada hanya pada saat senang saja.
Ketika sahabatmu sedang kesal akan sesuatu, berikan mereka perhatian. Yang
paling dibutuhkan dari seorang sahabat adalah sepasang telinga yang
simpatik dan yang mau memahami perasaan mereka.

8. Menerima apa adanya sahabatmu Jangan menuntut sahabat kita untuk
bereaksi dengan cara yang sama seperti yang biasa kita lakukan. Hargailah
dia apa adanya termasuk juga keputusan yang dia ambil yang mungkin tidak
sesuai dengan kehendak kita.

9. Jangan jadi 'Ember' (mulut bocor). Belajarlah untuk menjaga rahasia
sahabatmu.

10. Jangan biarkan perbedaan pendapat menghancurkan persahabatanmu.
Misalkan kamu sedang berdiskusi dengan sahabatmu dan waktu kamu
mengemukakan pendapat yang menurut kamu benar ternyata ia tidak setuju.
Bila itu terjadi, jangan terus berdebat yang hanya akan membuat kamu
dongkol.
Lepaskan hasrat untuk menang sendiri daripada persahabatanmu
rusak karenanya.




Arti Tuhan buatmu

  "Aku bersumpah tidak akan mau kenal orang itu lagi, apa gunanya orang
itu bercerita tentang Tuhan dan kasih Tuhan, jika tingkah lakunya
melebihi daripada orang yang tidak mempunyai iman", itulah kalimat
yang terlontar dari salah seorang dari temanku yang telah di
kecewakan oleh salah satu hamba Tuhan.

Mungkin kasus seperti ini banyak kita temui, tidak jarang para hamba
Tuhan bertingkah laku seperti orang-orang munafik, yang mengunakan
kedok sebagai orang yang suci di dalam gereja namun didalam
masyarakat mereka sering kali mengecewakan orang-orang di sekitarnya.

Namun apakah kita akan bersikap seperti temanku dimana setelah
peristiwa tersebut dia menjadi tidak mau gereja dan marah dengan
Tuhan, mungkin bukan temanku aja yang mengalami ini bisa jadi salah
satu di antara kita juga mengalami semuanya ini.

Salah satu yang sangat aku sayangkan, mengapa karena kesalahan
manusia, Tuhan yang harus disalahkan ? Bukankah kita ke gereja untuk
bertemu Tuhan, kita melayani di gereja untuk Tuhan, kita membantu
orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita lakukan untuk Tuhan,
namun mengapa saat kita di kecewakan oleh manusia kita menyalahkan
Tuhan atau mungkin bahwa marah dengan Tuhan, jika di pikir dengan
akal sehat dan logika dimanakah kesalahan Tuhan ?

Saudara/i yang budiman tanamkanlah didalam hatimu jika kita ingin
melayani Tuhan itu bukan hal yang mudah, banyak sekali hal-hal yang
akan membuat kita kecewa namun jangan pernah menyalahkan Tuhan karena
kekecewaan yang engkau alami, namun petiklah semua kekecewaan itu
menjadi suatu pelajaran yang tersembunyi yang ingin Tuhan ajarkan
buat kita, bukan malahan marah dengan Tuhan dan meninggalkan
semuanya ?Ingat Bapa yang di surga dengan cintaNya yang luar biasa
menyerahkan anak tunggalNya untuk menebus dosa-dosa kita manusia,
jadi belum cukupkah pengorbanan yang di berikan Tuhan untuk kita,
mengapa kita meragukan kasih Tuhan ?Tanyakanlah didalam diri anda,
apa arti Tuhan buatmu?